2022

Peran Keluarga Mengendalikan Kenakalan Anak

Peran Keluarga Mengendalikan Kenakalan Anak
Peran Keluarga Mengendalikan Kenakalan Anak
Kadang ditemui anak yang nakal, dilihat dari tingkah lakunya tentunya. Anak pembangkang itu dikatakan contohnya ibarat berani dengan orang tua, suka menyakiti teman dan lain sebagainya. Kenakalan anak merupakan perbuatan pelanggaran norma-norma baik ibarat norma aturan maupun norma sosial. Mereka cenderung berbuat tidak selayaknya anak pada umumnya. Keluarga memiliki peranan penting dalam membentuk huruf anak.

Kedudukan dan kiprah keluarga dalam kehidupan anak bersifat primer dan fundamental. Keluarga menjadi kawasan pembentukan masing-masing anggotanya, termasuk belum dewasa yang masih berada dalam bimbingan tanggung jawab orangtuanya. Perkembangan anak pada umumnya mencakup perkembangan fisik, emosional sosial dan intelektual. Jiwa anak sanggup dikatakan sehat apabila aspek perkembangan anak berjalan secara serasi dan selaras.

Perkembangan jiwa seseorang terdapat periode-periode atau tahapannya, yang apabila pada suatu periode tidak sanggup dilalui dengan serasi maka akan timbul gejala-gejala yang memperlihatkan contohnya keterlambatan, ketegangan, kesulitan adaptasi diri kepribadian yang terganggu. Dampak terburuk dari proses perkembangan yang gagal yakni ketidakmapuan dalam kiprah sebagai makhluk sosial untuk mengadakan kekerabatan antar insan yang memuaskan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang di lingkungannya.

Keluarga sebagai kesatuan yang terkecil di dalam masyarakat tetapi menepati memiliki kedudukan yang primer dan peranan yang besar dalam mempengaruhi kehidupan seorang anak, terutama pada tahap awal maupun tahap-tahap kritisnya. Keluarga yang gagal memberi cinta kasih dan perhatian akan memupuk kebencian, rasa tidak kondusif dan tindak kekerasan. Bila keluarga salah dalam memperlihatkan pendidikan, akan menjerumuskan anak ke jalan yang salah. Salah satu pendidikan yang salah yakni memanjakan anak.

Faktor yang mengakibatkan orang renta memanjakan anaknya
1. Orang renta dahulu memiliki pengalaman hidup yang pahit dan miskin sehingga beliau tidak menghendaki anak-anaknya dari situasi yang serba sulit.
2. Orang renta memiliki konsep kebahagiaan yang kurang tepat. Misalnya menyenangkan hati anak dengan menuruti semua permintaannya.
3. Orang renta anak tersebut dahulunya dimanjakan oleh orang tuanya pula sehingga pengalaman itu diwariskan kepada anaknya sekarang.
4. Orang renta yang sibuk tidak ada waktu untuk anak. Orang renta itu merasa bersalah, sehingga menuruti semua undangan anak sebagai pengganti perhatian orang tua.
5. Orang renta yang membedakan belum dewasa mereka. Anak yang merasa diperlakukan tidak adil akan kecewa. Anak akan melaksanakan protes dalam aneka macam bentuk kenakalan.

Keluarga menjadi kawasan pendidikan pertama yang diharapkan seorang anak. Cara keluarga atau orang renta dalam mendidik anak akan menentukan. Sebab pendidikan pada prinsipnya yakni untuk meletakkan dasar dan arah bagi seorang anak. Keluarga memiliki peranan dalam pertumbuhan dan perkembangan eksklusif seorang anak.

Pendidikan yang baik yang diberikan keluarga akan menyebarkan kedewasaan eksklusif anak tersebut. Anak itu menjadi seorang yang mandiri, penuh tangung jawab terhadap kiprah dan kewajibannya, menghormati sesama insan dan hidup sesuai martabat dan citranya. Sebaliknya pendidikan yang salah sanggup mengakibatkan perkembangan eksklusif anak yang tidak baik.

Sumber: belajarpsikologi.com
Advertisement